Amalan Sunnah Rasulullah Dalam Kehidupan Seharian
1. Mendahulukan yang Kanan
Dari Sayyidina Ali R.a, bahwa Rasulullah S.a.w bersabda: “Apabila seseorang di antara kalian memakai sandal, hendaknya ia mendahulukan kaki kanan, dan apabila melepas, hendaknya ia mendahulukan kaki kiri, jadi kaki kananlah yang pertama kali memakai sandal dan terakhir melepaskannya.”. (Muttafaq Alaihi).
Dari Sayyidatina Aisyah R.a: “Bahwa Nabi S.a.w menyukai memulai dengan bagian yang kanan, dalam memakai sandalnya, dalam menyisir rambutnya, dalam bersucinya, dan dalam gerak-geriknya”. (Shahih Bukhari).
Amru bin Abu Salamah R.a menceritakan bahwa suatu hari, sewaktu dirinya masih kecil, ia tengah berada di pangkuan Rasulullah S.a.w, dan saat itu jamuan makanan sedang dihidangkan. Ketika tangannya hendak meraih salah satu makanan dalam piring besar tersebut, Rasulullah S.a.w berkata kepada dia: ”Nak, ucapkanlah Bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah yang ada di hadapanmu.”.
Abu Hurairah R.a mengatakan bahwa Rasulullah S.a.w bersabda: “Jika kamu berpakaian atau berwudhu, hendaknya mendahulukan anggota badan sebelah kanan.“. (HR Abu Daud dan Tirmidzi).
2. Senyum dan Salam (Mengucapkan dan Menjawab)
Jangan sekali-kali meremehkan sesuatu perbuatan baik walaupun hanya sekedar senyuman. Kebaikan yang kau anggap kecil, mungkin terasa besar bagi orang yang menerima kebaikanmu itu. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam berkata pada Jabir bin Sulaim:
وَلاَ تَحْقِرَنَّ شَيْئًا مِنَ الْمَعْرُوفِ وَأَنْ تُكَلِّمَ أَخَاكَ وَأَنْتَ مُنْبَسِطٌ إِلَيْهِ وَجْهُكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنَ الْمَعْرُوفِ
“Janganlah meremehkan kebaikan sedikitpun walau hanya berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya. Amalan tersebut adalah bagian dari kebajikan.”. (HR.Tirmidzi dan Abu Daud 4084).
Dari Abu Dzar R.a, dia berkata, Rasulullah S.a.w bersabda, “Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu.”. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
Dari Abdullah bin Al Harits bin Jaz`i R.a dia berkata, “Aku tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak senyumannya selain Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.”. (HR. Tirmidzi).
3. Makan dan Minum dalam Keadaan Duduk
Rasulullah S.a.w bersabda: “Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian minum sambil berdiri. Apabila dia lupa maka hendaknya dia muntahkan.”. (HR. Muslim 2026).
“Bagaimana dengan makan (sambil berdiri)?”, Anas menjawab, “Itu lebih parah dan lebih jelek.” (HR. Muslim 2024).
.
4. Menyambung Silaturrahmi (Kepada Kerabat, Teman, Tetangga, dst)
Hadist riwayat Anas bin Malik R.a, ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah S.a.w bersabda: “Barang siapa yang merasa senang bila dimudahkan rezekinya dan dipanjangkan usianya, maka hendaklah dia menyambung hubungan kekeluargaan (silaturahmi)“. (Shahih Muslim 4638).
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Tidak ada dosa yang Allah cepatkan adzabnya kepada pelakunya di dunia ini di samping adzab yang telah Dia sediakan untuknya di akhirat daripada berlaku dzalim dan memutuskan silaturrahmi”. (al-Adab al-Mufrad 29).
5. Memenuhi Undangan, Menjenguk Orang Sakit dan Mengantarkan Jenazah
Hadis riwayat Ibnu Umar R.a, ia berkata: Rasulullah s.a.w bersabda: “Apabila seorang di antara kamu diundang untuk menghadiri pesta perkawinan, maka hendaklah ia menghadirinya”. (Shahih Muslim 2574)
Hadis riwayat Abu Hurairah Radliallahu ‘Anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Hak muslim atas muslim lainnya ada lima, yaitu; menjawab salam, menjenguk yang sakit, mengiringi jenazah, memenuhi undangan dan mendoakan orang yang bersin“. (Shahih Bukhari 1164).
.
6. Solat Tahajjud
Di antara ibadah sunnah yang sangat ditekankan dalam Islam adalah shalat Tahajjud. Demikian ditekankannya Tahajjud, sampai-sampai secara khusus disebutkan dalam Al-Quran, dan disebutkan pula keutamaan bagi orang yang melakukannya.Nabi S.a.w bersabda, “Lakukanlah oleh kalian shalat malam, karena hal itu merupakan kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, pendekatan diri kepada Allah Ta`ala, pencegah dari dosa, penghapus segala kesalahan, dan penolak penyakit dari tubuh.”.
Beliau S.a.w juga bersabda, “Dua raka’at di tengah malam yang dilakukan oleh seorang anak Adam lebih baik daripada dunia dan seisinya. Dan jika saja tidak memberatkan umatku, niscaya aku mewajibkan dua raka’at shalat malam tersebut kepada mereka.”.
7. Membaca Al-Qur’an
Abdullah bin Mas’ud R.a berkata bahwa Rasulullah S.a.w bersabda: “Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitab Allah maka baginya satu kebaikan, sedangkan kebaikan dilipatgandakan sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan Alif-laam-miim satu huruf, tapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf“. (HR Tirmidzi).
.
8. Solat Berjamaah di Masjid
Islam tidak lepas dari konteks kehidupan berjamaah, bahkan ada hukum yang secara langsung berkaitan dengan jamaah, seperti solat, puasa Ramadhan, ibadah haji, jihad fi sabilillah, dan juga dakwah.Rasulullah S.a.w bersabda: “Tidaklah tiga orang yang berdiam di suatu kota atau suatu desa yang di antara mereka tidak ditegakkan salat jamaah, melainkan setan telah menguasai mereka. Oleh karena itu, engkau wajib berjamaah. Sebab, sesungguhnya serigala itu hanyalah akan memangsa kambing yang sendirian.“. (HR Abu Dawud, Nasai, Ahmad dan Hakim).
Dalam syariat Islam, diberikan penghargaan yang sangat tinggi bagi yang melaksanakan solat lima waktu secara berjamaah, yaitu 25 atau 27 kali solat sendirian di rumahnya. Solat Isya berjamaah di masjid diberi ganjaran setengah pahala solat malam. Solat Subuh berjamaah di masjid diberi ganjaran seperti pahala solat tahajjud sepanjang malam.
Rasulullah S.a.w pernah bersabda: “Sesungguhnya Solat Subuh dan dan Solat Isya’ secara berjama’ah di masjid sangat sulit dikerjakan oleh orang-orang yang munafik”. Maukah gelar ini melekat pada diri kita? ..Tentu tidak, maka marilah kita bangun di waktu fajar untuk melaksanakan perintah Allah S.w.t.
.
9. Solat Dhuha
Solat Dhuha hukumnya sunnah mu’akkadah (sangat dianjurkan), waktunya dari meningginya matahari setinggi pedang, sampai sebelum bergesernya matahari dari istiwa’. Dilakukan paling sedikit dua rakaat.Abu Darda’ R.a berkata, “Aku diberi wasiat oleh Kekasihku S.a.w tiga hal yang tidak akan aku tinggalkan selama aku hidup: Puasa tiga hari setiap bulan, Shalat dhuha, dan tidak tidur sebelum aku shalat witir.“. (HR Muslim).
Ada banyak keutamaan dibalik shalat Dhuha, pelakunya diampuni dosanya, rezekinya diluaskan sepanjang hari dan dimasukkan ke dalam syurga melalui sebuah pintu khusus, pintu Dhuha. Allah mencukupi rezekinya. “Wahai anak Adam, janganlah engkau merasa lemah dari empat rakaat dalam mengawali harimu, niscaya Aku (Allah) akan mencukupimu di akhir harimu.”. (HR. Abu Darda`). Bahkan, siapa saja yang mengerjakan solat Dhuha secara istiqamah, pahalanya dapat menyamai pahala ibadah haji.
.
10. Sedekah (setiap hari)
Sedekah termasuk amalan yang bersifat al-muta’ddiyah (sosial), artinya manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh orang yang mengerjakannya, namun juga dirasakan oleh banyak orang lain. Allah S.w.t menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat-Nya selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari.Sedekah memiliki banyak keutamaan, (terutama yang dilakukan pada bulan Ramadhan). Di antara keutamaan sedekah adalah menyucikan diri dari dosa-dosa kecil, menunjukkan rasa syukur, menghilangkan sifat kikir pada diri seseorang, ‘membersihkan’ harta yang dimiliki, dan membantu meringankan beban kaum dhuafa. Sedekah juga takkan mengurangkan harta sedikitpun, karena Allah pasti akan menggantinya dengan berlipat ganda. Rasulullah S.a.w bersabda:
مَا نَقَصَ مَالُ مِنْ صَدَقَةٍ
Artinya: “Harta tidak berkurang karena bersedekah.“. (HR Muslim).
Allah S.w.t berfirman: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (QS Al-Baqarah [2]: 261).
.
11. Jaga Wudhu (terus-menerus).
Abdullah bin Umar R.a berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
عن ابن عمر رضي الله عنهما أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال: طهروا هذه الأجساد طهركم الله فإنه ليس عبد يبيت طاهرا إلا بات معه ملك في شعاره لا ينقلب ساعة من الليل إلا قال : اللهم اغفر لعبدك فإنه بات طاهرا.
“Bersihkanlah jasad-jasad ini semoga Allah membersihkan kalian, karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba bermalam suatu malam dalam keadaan suci melainkan seorang malaikat akan bermalam bersamanya di dalam selimutnya, tidaklah dia bergerak pada suatu waktu dari malam melainkan malaikat itu berdoa: “Wahai Allah, ampunilah untuk hamba-Mu, sesungguhnya dia tidur malam dalam keadaan suci.”. (HR Ath Thabrani).
Allah S.w.t menyayangi hamba-Nya yang berwudhu. Sayyidina Ali bin Abu Thalib K.w berkata: “Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu shalat walau ia sedang tidak shalat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, “Ampuni dosa dan sayangi dia Ya Allah”.
.
12. Istighfar (setiap saat)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, ”Bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah Ta’ala. Sesungguhnya aku bertaubat kepada-Nya setiap hari sebanyak seratus kali”. (Riwayat Al Bukhari dalam Adab Al Mufrad dan dihasankan oleh Al Hafidz As Suyuthiy). Al Hafidz Al Ala’iy menjelaskan bahwa maksud taubat pada hadits tersebut adalah taubat istighfar, yang mana Rasulullah S.a.w banyak melakukannya.Istighfar bukanlah sekedar ucapan dzikir belaka, tetapi di dalamnya terkandung nilai ibadah yang begitu besar, sebagaimana sabda Rasulullah S.a.w: “Tidaklah tergolong orang berdosa, orang yang selalu beristighfar meskipun dia mengulangi perbuatan dosanya sebanyak 70 kali dalam sehari.”. (HR Tirmidzi).
Tsauban R.a berkata, “Rasulullah S.a.w jika selesai shalat mengucap ‘Astaghfirullah‘ tiga kali, kemudian mengucap ‘Allahumma Antassalam wa Minkassalam Tabarakta ya Dzaljalali wal ikram‘ (Ya Allah, Engkaulah Salam dan dari-Mu semua keselamatan, Maha Mulia Engkau Tuhan yang Maha Besar dan Maha Terhormat).”. (HR Muslim).
Dengan istighfar, masalah yang terjadi karena dosa kita, akan dijauhkan oleh Allah S.w.t.
.
13. Berselawat Kepada Nabi S.A.W
Suatu ketika sahabat Ubay bin Ka’ab R.a bertanya kepada Rasulullah S.a.w, “Wahai Rasulullah, berapa banyak saya harus mengucapkan selawat untukmu?” Rasulullah menjawab, “Sesukamu.”. Pada akhirnya Ubay berkata: “Wahai Rasulullah, saya akan menjadikan seluruh waktuku untuk berselawat kepadamu”, maka Rasulullah S.a.w bersabda: “Kerana itu, seluruh dosa-dosamu akan diampuni dan semua kesedihanmu akan dihilangkan (yakni tercukupi semua kebutuhan, dan diberi jalan keluar atas segala masalah). (HR Tirmidzi 2457. Hasan Shahih).
Jadi, makin banyak kita bershalawat kepada Nabi, maka akan semakin bagus. Ini adalah jaminan dari Rasulullah S.a.w. Dan terlebih utama lagi bila memperbanyak bershalawat di hari Jum’at. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena selawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.”. (HR Baihaqi).
Comments
Post a Comment